Perusahaan yang bergerak di bidang ekspor atau impor pasti familiar dengan istilah Bill of Lading atau sering disingkat dengan BL, BoL atau B/L.
Bill of Lading berasal dari istilah bahasa Inggris yang berarti 'daftar kargo'. Namun, BoL lebih dari sekadar daftar.
Bill of Lading adalah dokumen penting yang mengikat secara hukum dan berisikan rincian jenis, jumlah, dan tujuan barang yang dibawa serta rincian pengirim (consignor), pengangkut (transporter), dan penerima barang.
Dengan menguraikan rincian ini, ini membantu mencegah risiko miskomunikasi atau kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi.
Bill of Lading adalah dokumen yang dibuat oleh Carrier (pihak yang mengangkut dan mengirimkan barang) kepada Shipper (seseorang yang memasok dan/atau memiliki barang – juga dikenal sebagai consignor).
BoL akan mengkonfirmasi bahwa barang telah diterima dalam kondisi yang sesuai standar dan siap untuk dikirim.
Barang-barang tersebut kemudian akan diserahkan oleh Carrier ke Consignee (orang yang membeli barang).
Bill of Lading (BoL) pada dasarnya berarti kontrak pengangkutan antara Shipper, Consignee, dan Carrier yang menyatakan syarat dan ketentuan pengangkutan.
Pengiriman tidak dapat dilakukan tanpa Bill of Lading. BoL harus dikeluarkan untuk barang-barang untuk perjalanan dari Titik A ke Titik B.
BoL adalah dokumen yang mengikat secara hukum, dan dapat berfungsi sebagai bukti kepemilikan atas barang yang diangkut.
Setelah barang tiba di tempat tujuan, Bill of Lading dapat digunakan sebagai sertifikat atas barang tersebut.
Penerima barang yang terdaftar harus menunjukkan Bill of Lading untuk mengklaim kepemilikan. Artinya BoL juga adalah bukti konfirmasi pengiriman.
Terdapat berbagai jenis BoL yang dibedakan berdasarkan:
Secara garis besar Bill of Lading dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan cara transportasi barang. Diantaranya:
Setelah mengetahui gambaran tiga jenis Bill of Lading, sekarang kita akan membedah berbagai jenis Bills of Lading di bawah waybill ini (nama lain untuk BOL).
Ada 14 jenis BoL yang berbeda yang dapat Anda temukan pada tiga waybill utama yang tercantum di atas.
Actual shipping carrier seperti MSC dan Maersk menerbitkan Master Bill of Lading.
Freight forwarder mengeluarkan dan menandatangani BoL jenis ini dengan syarat dan ketentuan yang ditentukan oleh mereka. House BoL memiliki kedudukan hukum yang mirip dengan BoL normal.
Saat mengirimkan barang langsung ke pelanggan, Straight BoL itu penting.
Jenis BoL yang paling umum ketika pembayaran untuk pengiriman tertunda. Penerima barang dapat mengesahkan BOL kepada pihak lain dan memerintahkan agar kiriman dikirimkan atas nama mereka. BoL jenis ini bisa dinegosiasikan.
Jenis BoL ini digunakan ketika bill bearer adalah pemilik kargo. Tidak ada penerima barang untuk jenis BoL ini. Bisa ditawar karena kepemilikan tagihan bisa dipindahtangankan.
BoL menyatakan bahwa barang atau kargo tidak rusak atau hilang selama pengiriman. Ini dikeluarkan setelah memeriksa kargo untuk setiap perbedaan dan bertindak sebagai jaminan bahwa barang yang dikirim dalam kondisi baik. BoL yang bersih adalah suatu keharusan untuk melengkapi persyaratan yang diminta dalam letter of credit.
Carrier mengeluarkan Klausul atau Foul Bill of Lading ketika barang rusak, kualitas atau kualitas barang terganggu, atau tidak memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan. Kerusakan, cacat, dan ketidaksesuaian lainnya diuraikan dalam dokumen. Penerima barang dapat menolak kiriman jika tiba dengan B/L busuk.
BoL ini memperbolehkan carrier untuk memindahkan pengiriman melintasi pusat distribusi yang berbeda – melalui satu atau beberapa moda transportasi yang berbeda. Tergantung pada mode pengiriman, diperlukan B/L Darat dan/atau Laut. Ini adalah Bill of Lading multimodal. Ketika pengiriman harus melalui dua atau lebih moda transportasi (laut dan kereta api, atau laut dan jalan raya), jenis BoL ini dikeluarkan.
BoL mengeluarkan ketika negotiating bank’s receipt harus diberikan kepada bank untuk melepaskan dokumen.
BoL diberikan 21 hari setelah tanggal pengiriman untuk negosiasi.
Charter Party BoL adalah perjanjian antara pemilik kapal dan penyewa untuk barang yang dikirim.
Bol ini penting ketika ketentuan kontrak pengiriman tidak disebutkan dalam Bill of Lading asli.
Menunjukkan bahwa barang dikirim dalam peti kemas yang aman dari pelabuhan asal ke pelabuhan transshipment dan akhirnya pelabuhan tujuan.
Pengangkut memberikan acknowledgment sebelum kapal memuat dengan tanda terima barang yang disetujui untuk pengiriman.
Ada konsekuensi serius jika gagal mengajukan Bill of Lading, menghilangkan informasi, atau mengajukan informasi yang tidak akurat.
Inilah alasan mengapa disarankan untuk meminta bantuan ekspedisi untuk mengisi dokumen apa pun tentang Bills of Lading.
Berikut adalah berbagai kemungkinan implikasi dari pengisian bill of lading yang tidak lengkap atau tidak akurat:
Ada banyak komponen yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan pengiriman. Jika proses BoL membuat Anda kewalahan, kami punya solusi untuk Anda.
ABC Express siap membantu pelanggan kami di setiap langkah melalui proses pengiriman, termasuk semua dokumen pengiriman yang terorganisir dan mudah dirawat, sehingga Anda dapat fokus menjalankan bisnis dengan lebih baik.
Hubungi ABC Express Tim kami siap dan bersedia menjawab pertanyaan apa pun yang Anda miliki dan mengirimkan barang Anda.
Pelajari Layanan ABC Express selengkapnya!
Dapatkan cara lengkap mengembangkan bisnis ke berbagai wilayah di Indonesia